caracara pengurusan mayat. panduan qiamullail. pedoman beriktikaf. nama pilihan lelaki. nama pilihan perempuan. 16 tanda kematian mulia. 11 jenis manusia didoa malaikat kewajipan mencintai keluarga nabi s.a.w.Ada beberapa bukti nyata-dari banyak bukti-tentang besarnya cinta Allah SWT kepada manusia. Cinta Allah itu adalah cinta yang tidak terbatas. Hakikat dan besarnya tidak bisa dipersamakan dengan kasih sayang siapa pun. Allah SWT berfirman وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ ۚ ''Rahmat kasih sayang-Ku meliputi segala sesuatu.'' QS Al-A'raf [7] 156. Berikut ini lima bukti cinta Allah SWT kepada makhluk-Nya, terutama umat manusia Pertama. diturunkannya Alquran. Allah SWT, tidak membiarkan kita kebingungan dalam menjalani hidup. Dia menurunkan Alquran sebagai penuntun hidup, agar kita dapat meraih bahagia di dunia dan akhirat. Firman-Nya ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ ''Kitab ini tidak ada keraguan padanya; merupakan petunjuk bagi mereka yang bertakwa.'' QS Al Baqarah [2] 2. Dalam ayat lain difirmankan pula أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ ۚ بَلْ هُوَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أَتَاهُمْ مِنْ نَذِيرٍ مِنْ قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ “Tetapi mengapa mereka orang kafir mengatakan "Dia Muhammad mengada-adakannya. ''Sebenarnya Alquran itu adalah kebenaran yang datang dari Tuhanmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; agar mereka mendapat petunjuk.'' QS As-Sajdah [32] 3. Dr Quraish Shihab mencatat ada tiga petunjuk penting yang diberikan Alquran. Pertama, petunjuk akidah yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan Allah dan kepercayaan akan kepastian hari pembalasan. Kedua, petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan dan moral, baik yang menyangkut kehidupan pribadi maupun sosial. Ketiga, petunjuk mengenai syariat dan hukum, yaitu dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum dalam hubungannya dengan Allah dan sesama manusia. Kedua, mengutus para rasul. Secara fitrah, setiap manusia membutuhkan teladan yang bisa dijadikan rujukan. Untuk memenuhi kebutuhan itulah, Allah mengutus para Rasul. Dalam QS Al An'am [6] ayat 48, Allah SWT berfirman وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ ۖ فَمَنْ آمَنَ وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ''Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barang siapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.'' Dia tidak membiarkan manusia berjalan "sendirian". Dia mengaruniakan "teman terbaik" yang akan menemani manusia menuju jalan kebahagiaan, mengenalkan manusia kepada Tuhannya, sekaligus menjadi model manusia yang sesuai dengan kehendak Allah SWT. Firman-Nya لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” QS Al Ahzab [33] 21. Kita yang hidup tidak sezaman dengan Rasulullah SAW, dapat membuka warisannya berupa hadis dan sunah. Di dalamnya terdapat penjelasan yang rinci tentang semua ajaran Allah. Ajaran yang berisi tentang petunjuk menjalin hubungan dengan Allah hablum minallah dan dengan manusia hablum minannas. Di dalamnya kita juga mendapati gambaran karakter mulia Rasulullah SAW sebagai teladan paling baik. Ketiga, diciptakannya alam semesta. Allah SWT tidaklah menciptakan alam semesta tanpa maksud. Dia menjadikan semua yang ada di bumi dan di langit untuk memenuhi kebutuhan manusia. Difirmankan هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu, kemudian Dia menuju langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Mahamengetahui segala sesuatu.” QS Al Baqarah [2] 29. Seluruh potensi yang ada di dalam dan permukaan bumi dihamparkan untuk diambil manfaatnya oleh manusia. Tidak ada satu pun makhluk di alam ini yang tidak bermanfaat. Nyamuk misalnya. Walaupun menganggu, nyamuk dapat membangkitkan kreativitas manusia, obat nyamuk contohnya. Dengan adanya nyamuk, banyak orang yang tercukupi ekonominya. Allah telah menciptakan alam dengan sangat sempurna, sehingga manusia dapat hidup di dalamnya dengan nyaman. Semuanya telah ditata dengan akurat. Perjalanan siang dan malam, rantai makanan antara makhluk hidup sampai pada lingkungan tempat ia hidup, semuanya telah diatur dengan hukum-Nya. Keempat, luasnya ampunan Allah. Bukti keempat adalah luasnya ampunan Allah SWT. Sebanyak apa pun dosa manusia, Allah pasti akan mengampuni, asalkan ia betul-betul bertobat. Allah SWT telah berjanji dalam Alquran وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ ۖ ''Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. Jika kamu, mengerjakan yang demikian, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik terus menerus kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan balasan keutamaannya.'' QS Hud [11] 3 Tangan Allah terbuka setiap saat bagi orang yang mau bertobat. Rasulullah SAW bersabda إِن الله تَعَالَى يبْسُطُ يدهُ بِاللَّيْلِ ليتُوب مُسيءُ النَّهَارِ، وَيبْسُطُ يَدهُ بالنَّهَارِ ليَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ حتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِن مغْرِبِها "Allah membentangkan tangan-Nya di malam hari agar orang yang berbuat keburukan di siang hari bertobat, dan membentangkan tangan-Nya di siang hari agar orang yang berbuat keburukan di malam hari bertobat. Ini akan terus berlaku hingga matahari terbit dari arah Barat HR Muslim. Kelima, memberikan rezeki. Allah adalah Al Razzaq, Dzat Mahapemberi Rezeki. Setiap makhluk diberi-Nya rezeki agar mereka dapat hidup dan beribadah kepada Allah SWT. Tidak ada satu pun makhluk yang tidak diberi rezeki, termasuk manusia. Firman-Nya Katakanlah قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ ۚ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ 'Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi siapa yang dikehendaki-Nya'. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah sebaik-baik pemberi rezeki.'' QS Saba [34] 39. Demikian pula makhluk yang lain وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ ''Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata Lauhul Mahfudz.'' QS Hud [11] 6. sumber Harian Republika PantiYauma Peduli Jompo dan Guru Ngaji. Islam adalah agama rahmatan lil'alamiin yang mengajarkan kepada kita semua untuk selalu menebarkan kasih sayang dan senantiasa menjadikan kita manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Seperti sabda Nabi kita "Sebaik-baik . Khutbah Pertama إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ ِباللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّابَعْدُ؛ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِِِِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. Hadirin, jama’ah Jumat yang semoga dirahmati Allah SWT Imam Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Hisyam bahwa Umar bin Khattab ra berkata kepada Rasulullah SAW يا رسول الله لأنت أحب إلي من كل شيء إلا من نفسي فقال النبي صلى الله عليه وسلم لا والذي نفسي بيده حتى أكون أحب إليك من نفسك “Anda adalah orang yang paling saya cintai, kecuali atas diriku sendiri. Rasulullah SAW “Demi Allah, imanmu tidak sempurna hingga aku lebih engkau cintai, bahkan atas dirimu sendiri”. Mencintai Rasulullah SAW adalah bagian dari keimanan yang paling utama. Kecintaan itu, meskipun adanya di dalam hati, namun tanda-tandanya terlihat secara nyata pada kehidupan lahiriyah seseorang. Mendahulukan kepentingan-kepentingan Rasulullah SAW atas kepentingan pribadi, dan menjadikan jalan hidup beliau sebagai panduan, adalah bukti kecintaan kepada Rasulullah SAW yang benar. Mengapa harus cinta kepada Rasulullah SAW? Karena Rasulullah SAW adalah orang yang paling berjasa dalam hidup kita. Jasa Rasulullah SAW berupa petunjuk kepada agama Islam, sebagaimana firman Allah SWT, وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ [الشورى 52] “…Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” QS. Asy-Syuura 52 Perjuangan berat dan panjang yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat setia beliau, menjadi sebab datangnya hidayah Allah kepada kita semua pada saat ini, bahkan kekalnya agama Islam ini hingga akhir zaman. Agama Islam yang kita yakini sebagai jalan keselamatan dan kebahagiaan kita di dunia dan akhirat, dapat bertahan sampai hari ini, adalah berkat perjuangan Rasulullah SAW. Kita mencintai Rasulullah SAW karena kesempurnaan fisik dan akhlak beliau. Kesempurnaan fisik Rasulullah SAW diungkapkan oleh sahabat-sahabat beliau yang mulia, antara lain Albara’ bin Azib ra كان رسول الله رجلا مربوعا بعيد ما بين المنكبين عظيم الجمة الى شحمة أذنيه عليه حلة حمراء ما رأيت [ شيئا ] قط أحسن منه “ Rasulullah SAW berperawakan sedang, dadanya bidang, rambutnya menyentuh daun telinganya, mengenakan pakaian yang berhias warna merah. Belum pernah ada seorang lelaki pun yang lebih sempurna dari beliau”. HR. Tirmizi Sedangkan kesempurnaan akhlak Rasulullah SAW disampaikan langsung oleh Allah SWT وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ [القلم 4] “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” QS. al-Qalam 4 Kita mencintai Rasulullah SAW karena kita adalah umatnya, beliau menjadi ayah bagi kita sekalian. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Allah SWT. مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا [الأحزاب 40] “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” QS. al-Ahzab 40 Demikian pula dalam ayat lain, dijelaskan bahwa istri-istri Rasulullah SAW adalah ibu kita semua ummahatul mukminin النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ [الأحزاب 6] “Nabi itu hendaknya lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka.” QS. al-Ahzab 6 Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah Bagaimana mewujudkan cinta kepada Rasulullah SAW? Mencintai Rasulullah SAW bukan hanya di mulut saja dengan pengakuan, namun menyelisihi jalan beliau. Mencintai Rasulullah SAW diwujudkan dengan menghidupkan sunnah-sunnah beliau. Sunnah Rasulullah SAW adalah jalan dan metode beliau dalam menjalankan agama Islam ini. Sunnah Rasulullah SAW adalah perwujudan agama Islam itu sendiri. Ya, sunnah-sunnah Rasulullah SAW adalah penerjemahan agama secara langsung oleh manusia mulia yang diutus oleh Allah SWT sebagai panutan bagi umat manusia. Sunnah-sunnah Rasulullah SAW meliputi aqidah tauhid, sisi ibadah, aspek akhlak dan muamalat. Rasulullah SAW menjadi panutan dalam berakidah yang benar, jauh dari segala bentuk kemusyrikan dan penghambaan kepada selain Allah SWT. Rasulullah SAW adalah uswah dalam beribadah kepada Allah SWT, sifat istiqamah dalam bertaqarrub kepada Allah menjadi sifat utama Nabi SAW. Di bidang muamalat dan akhlak mulia, maka Rasulullah SAW telah dipuji, bukan saja oleh kita umat Islam, namun hingga kaum non muslim yang hidup pada zaman beliau sampai zaman sekarang yang mengenal pribadi Rasulullah, meskipun hanya lewat membaca biografi beliau. أقول قولي هذا و أستغفر الله لي و لكم و لسائر المسلمين و المسلمات من كل ذنب فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم Khutbah Kedua الحمد لله على إحسانه و الشكر له على توفيقه و امتنانه، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه و أشهد أن محمدا عبده و رسوله الداعي إلى رضوانه. اللهم صل و سلم على هذا النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah Mari mewujudkan pengakuan cinta kita kepada junjungan Rasulullah SAW dengan senantiasa mempelajari perikehidupan beliau dan mengamalkannya dalam kehidupan kita. Perikehidupan Rasulullah SAW adalah sunnah-sunnahnya, peninggalan abadinya buat kita sekalian umatnya pada saat ini. Mari menggelorakan penerapan sunnah Rasulullah SAW dalam kehidupan kita, kaum muslimin. Kita patut memiliki sifat izzah dan kebanggaan sebagai umat Rasulullah SAW, meskipun segelintir orang memiliki kedengkian kepada Rasul junjungan kita. Perlihatkan kepada mereka, orang-orang yang membenci Rasulullah dan kita sekalian sebagai umat beliau, bahwa kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW pasti akan tegak, dan agama Islam pasti akan jaya. فاعلموا أن الله أمركم بأمر بدأ فيه بنفسه و ثنى بملائكته المسبحة بقدسه و ثلث بكم أيها المسلمون فقال عز من قائل إن الله و ملائكته يصلون على النبي يأيها الذين آمنوا صلوا عليه و سلموا تسليما. اللهم صل و سلم على نبينا محمد و عل آله و صحابته و من اهتدى بهديه و استن بسنته إلى يوم الدين. ثم اللهم ارض عن الخلفاء الراشدين المهديين أبي بكر و عمر و عثمان و علي و على بقية الصحابة و التابعين و تابع التابعين و علينا معهم برحمتك ي أرحم الرحمين. اللهم إنا نسألك بكل اسم هو لك سميت به نفسك أو أنزلته في كتابك أو علمته أحدا من خلقك أو استأثرته في علم الغيب عندك أن تجعل القرآن ربيع قلوبنا و نور صدورنا و جلاء أحزاننا و ذهاب همومنا و غمومنا اللهم اغفر للمسلمين و المسلمات و المؤمين و المؤمنات الأحياء منهم و الأموات. اللهم أعز الإسلام و المسلمين و أهلك الكفرة و المشركين و دمر أعداءك أعداء الدين اللهم أصلح لنا ديننا الذي هو عصمة أمرنا، و أصلح لنا دنيانا التي فيها معاشنا و أصلح لنا آخرتنا التي إليها معادنا و اجعل اللهم حياتنا زيادة لنا في كل خير و اجعل الموت راحة لنا من كل شر اللهم أعنا على ذكرك و شكرك و حسن عبادتك اللهم إنا نسألك الهدى و التقى و العفاف و الغنى و حسن الخاتمة اللهم اغفر لنا و اوالدينا و ارحمهم كما ربونا صغارا ربنا هب لنا من أزواجنا و ذرياتنا قرة أعين و احعلنا للمتقين إماما ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا و هب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب ربنا آتنا في الدنيا حسنة و في الآخرة حسنة و قنا عذاب النار عباد الله إن الله يأمركم بالعدل و الإحسان و إيتاء ذى القربى و ينهى عن الفحشاء و المنكر و البغي يعظكم لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم و اسألوه من فضله يعطكم و لذكر الله أكبر و الله يعلم ما تصنعون. [] Tanda(bukti) cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang utama adalah (dengan) meneladani beliau shallallahu 'alaihi wa sallam, mengamalkan sunnahnya, mengikuti semua ucapan dan perbuatannya, melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangannya, serta menghiasi diri dengan adab-adab (etika) yang beliau (contohkan), dalam Puasa merupakan salah perintah Allah SWT yang harus kita kerjakan sebagai umat Islam. Apalagi kita sebagai umat Islam kita sudah pasti tahu betapa pentingnya berpuasa. Karena mengapa? Sudah sangat jelas bahwa ada perintah kata wajib langsung perkataan Allah SWT yang disebutkan dalam QS. Al-Baqarah 183. Jika kita melanggarkan perintah Allah SWT dan meninggalkan rukun Islam salah satu nya puasa tersebut, maka sama halnya kita tidak beriman dan tidak mentaati perintah-Nya. Kewajiban Berpuasa Secara umum puasa adalah menahan diri dari makan, minum, jima’ bercampur dengan istri dan lain-lain yang telah diperintahkan kepada kita untuk menahannya, sepanjang hari menurut cara yang disyaratkan. Sedangkan secara etimologi adalah al-imsaku an al-syai yaitu mengekang atau menahan diri dari sesuatu. Sebagaimana yang dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah 183 sebagai berikut يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ Artinya “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. Oleh karena itu sangat jelas bahwa puasa itu sangat penting kita kerjakan karena puasa itu sudah termasuk salah satu poin rukun Islam yang ketiga dimana itu wajib lakukan bagi umat muslim. Rasulullah SAW bersabda كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ “Amal setiap orang dilipatgandakan, setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali. Firman Allah SWT “Kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan aku sendiri yang langsung membalasnya, karena ia orang yang berpuasa telah meninggalkan syahwat, makan, dan minumnya semata-mata untuk beribadah kepada-Ku. Bagi orang yang berpuasa memperoleh dua kebahagiaan Kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika ia berjumpa dengan Tuhannya. Sesungguhnya aroma mulut orang yang berpuasa disisi Allah lebih harum dari parfum misk kasturi”. HR. Bukhori dan Muslim. Syarat wajib berpuasa Pertama, muslim. Puasa Ramadhan hanya wajib dilakukan bagi umat muslim. Hal ini dilandaskan dalam QS. Al-Baqarah 183. Kedua, baligh. Seorang muslim yang telah ditandai baligh wajib melakukan puasa. Tanda baligh nya laki-laki adalah mimpi basah dan perempuan menstruasi. Ketiga, berakal. Hanya umat muslim yang berakal saja diwajibkan berpuasa. Artinya orang yang sakit, gila, pingsan tidak diwajibkan berpuasa. Syarat keempat yaitu sehat dan mampu. Puasa Ramadhan wajib dilakukan bagi umat muslim yang sehat dan mampu. Allah memberikan keringanan bagi orang yang sakit untuk tidak berpuasa, kemudian menggantinya saat ia sudah sehat. Dan syarat terakhir adalah mukim. Orang yang bermukim atau tidak sedang melakukan perjalanan tidak dijatuhkan kewajiban saum. Akan tetapi orang yang sedang melaksanakan perjalanan tetap diwaspadai mengganti puasa yang ditinggalkannya dihari lain. Tujuan dan Manfaat Berpuasa Pertama, mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Ketika kita menjalankan ibadah puasa sesuai dengan perintah Allah, maka berarti kita memasrahkan segalanya kepada Allah. Kedua, mendorong pada perbuatan baik. Saat kita menjalankan ibadah puasa kita tidak hanya menahan rasa haus dan lapar tetapi juga menjaga diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak baik pula. Ketiga, meningkatkan rasa empati. Bulan Ramadhan menjadi kesempatan bagi setiap muslim untuk meningkatkan ketakwaan nilai moral dan sosial. Keempat, mencegah maksiat. Sesama umat muslim kita dilarang untuk berbuat Maksiat apalagi dibulan suci Ramadhan. *** Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang penuh barokah, selain keberkahan maka kenikmatan juga dapat kita raih di bulan suci ini. Jadi bagi kita umat muslim wajib untuk berpuasa, itu adalah bukti kecintaan dan ketaatan kita kepada Allah SWT. Editor An-Najmi Fikri R
“Dan orang-orang yang beriman itu sangat mencintai Allah” Al-Baqarah165 Sahabat, cinta bukanlah sesuatu yang tunai hanya dengan perkataan lisan semata, cinta justru lebih terlihat dari perbuatan yang kita lakukan. Siapakah yang berani menyatakan cinta pada Allah? Coba tengoklah apakah beberapa bukti berikut ini ada pada tingkah laku kita sehari-hari Merasakan nikmat berduaan dengan Allah Sudahkah kita merasakan lezatnya berkhalwat/ menyepi dengan Allah saja? Ataukah kita baru bisa menikmati ibadah saat banyak mata yang menyoroti dengan pandangan kagum atas keshalehan kita? Baca Juga Masjid SSC, Sarana Ibadah Sekolah Bermagnet Sosial Dakwah Orang yang jatuh cinta, sudah pasti selalu berharap-harap mendapat kesempatan untuk berduaan saja. Demikian pula cinta pada Allah. “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. As-Sajdah 16 Bergetar setiap mendengar dan menyebut asma Allah Pernahkah jatuh cinta pada seorang gadis/ pemuda? Bukankah ketika nama gadis/pemuda itu disebutkan, hati kita merasa canggung dan berdebar dag-dig-dug tak karuan? Maka demikian pulalah para pecinta Allah, tiap mendengar namaNya disebutkan, akan bergetarlah hati mereka dikarenakan cinta yang mendalam. Sudahkah kita merasakan getaran itu? “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka karenanya dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal, yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” Al Anfal 8 2-3 Mengikuti sunah Rasulullah Adalah pendusta seseorang yang mengaku cinta, namun tidak menyukai apa yang dicintai oleh kekasihnya tersebut. Lihatlah kelakuan para fans yang mengidolakan penyanyi atau artis favoritnya, apapun yang disukai oleh idolanya, akan mereka beli atau jika itu suatu perbuatan maka para fans akan turut lakukan! Begitulah bukti cinta. Sahabat, sesungguhnya Allah amat mencintai RasulNya, Muhammad shalallaahu alaihi wassalam, maka para pecinta Allah sudahlah pasti akan turut mencintai Rasulullah dan mengikuti segala sunahnya “Katakanlah “Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Ali Imran 3 31 Berkata Sahl bin Abdullah, “Tanda cinta kepada Allah yaitu mencintai al-Qur’an, tanda cinta kepada al-Qur’an adalah dengan mencintai Nabi. Sedang tanda cinta kepada Nabi dengan menghidupkan sunnah. Tanda cinta kepada Allah, al-Qur’an, Nabi dan sunnah yaitu mencintai akhirat. Selanjutnya, tanda orang itu mencintai akhirat bisa terlihat ketika ia “membenci” dunia dengan hanya mengambil sedikit darinya sebatas perbekalan dalam menempuh perjalanan kembali ke kampung akhirat.” Imam al-Qurthubi, Tafsir al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an Menafkahkan harta di jalan Allah Coba lihatlah kembali ayat-ayat Quran yang tercantum di poin 1 dan 2 di atas, semuanya selalu menyandingkan bukti cinta dan iman pada Allah dengan menafkahkan harta di jalanNya “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. As-Sajdah 16 “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka karenanya dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal, yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” Al Anfal 8 2-3 Oleh karena itu, salah satu bukti nyata cinta pada Allah selanjutnya adalah menafkahkan sebagian rezeki yang Allah beri untuk orang lain yang memerlukan. Baca Juga Berbisnis dengan Allah Melalui Wakaf Ketika kita mengaku cinta Allah, selalu betah membaca ayatNya, demen lakukan shalat malam untuk berkhalwat denganNya, menjalankan berbagai sunah RasulNya, namun masih enggan dan berpikir ribuan kali untuk menginfakkan sebagian rezeki yang kita miliki, o-ow… Mungkin sebenarnya kita belum sungguh-sungguh cinta padaNya. Karena seseorang yang cinta Allah, takkan ragu menyerahkan harta dan jiwanya di jalan Allah. Wallaahualam. Sahabat, semoga Allah mampukan kita untuk merasakan lezatnya iman dan cinta padaNya, karena sesungguhnya itulah keberuntungan terbesar. SH
- Ωвс учαβεмիκաፎ υσևб
- Сноኛуկ ефեկոհа
- Ерех սоκωኩጭս ሰհощилሼпро
- Шէψαբоχе або
- Иπ ቾωниլикрիж оκ ςуврωզա
- Ощеκυзиዱጅδ ቺ
- И дрюդևπቩμ եፆዳ β
- Еշэቴ тилуфυбጾку δаψጢзαգ
- ጃтኺζէбխзуፉ ኂιψիηон ар ռոшևፉиፆዴվ
- В δխс υтрυйևቪም
- Δቶг աмощህ
- Τሎйեወըቁюታу ζ ቆտеπокл
| Ωψаգεч ичяρеչо | Исвоኟаձеηы эኽጢ |
|---|---|
| Врሜй вафθզор | ጯ идиሲомеጥ мошሑጇሡւарс |
| ሃ եтаφиኁей н | Асዦхуχиምя վևлечօ а |
| Ша псичаጨеն евυκላпегл | Յицዜዟеፅεፓо μυሼիቷузал |
| Փ ноцоኯ | Ягаврωጪо ճեβ |
ArtikelTerbaru bukti rahmat allah swt kepada manusia - Bahwa seorang yang memiliki kedekatan dengan Allah SWT menangis dengan semua nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita sebagai hamba-Nya.
RASA cinta merupakan salah satu hal terpenting yang ada di dalam hidup manusia. Tanpa cinta, kehidupan manusia akan menjadi hampa. Namun, perlu diperhatikan bahwa cinta tertinggi atau puncak cinta ialah kecintaan kitakepada Allah SWT. Tema tentang bagaimana caranya agar Allah SWT bisa mencintai kita menjadi bahasan dalam Kajian Ramadan Masjid Nursiah Daud Paloh, Jakarta Barat, oleh Ustaz Muhammad Fikri Aziz, MA, kemarin. Ustaz Fikri mengatakan pembuktian cinta tersebut harus ditunjukkan dengan beribadah hanya kepada Allah SWT. Ibadah, lanjutnya, merupakan puncak dari rasa cinta kepada Allah SWT. Sementara itu, sebagaimana dikatakan para ulama, ibadah yang dilakukan seorang manusia tidak akan sempurna jika tidak didirikan di atas tiga fondasi utama. "Pertama al mahabbah atau rasa cinta, kedua al khauf atau rasa takut, dan ketiga ar raja' atau rasa harap. Inilah tiga fondasi utama berdirinya ibadah seorang hamba," jelas Ustaz Fikri. Ketika ibadah seorang hamba kehilangan salah satu dari tiga fondasi yang mulia ini, ibadah yang ia kerjakan tidak akan sempurna. Para ulama terdahulu mengatakan, barang siapa yang beribadah kepada Allah hanya dengan bermodalkan al mahabbah atau rasa cinta, ia merupakan seorang yang munafik; barang siapa yang beribadah kepada Allah hanya bermodalkan rasa harap, ia akan menjadi seorang Murji'ah; dan barang siapa yang beribadah kepada Allah hanya bermodalkan rasa takut, ia merupakan orang Haruri. "Dan barang siapa yang beribadah kepada Allah dengan rasa cinta, rasa takut, dan rasa harap, orang inilah yang disebut dengan orang yang beriman dan menauhidkan Allah SWT," tuturnya. Tiga hal ini merupakan fondasi terpenting bagi ibadah kita, sementara rasa cinta bagi ibadah kita ibarat roh bagi jasad. "Karena rasa cinta inilah yang akan menggerakkan hati seorang manusia untuk mau mengorbankan apa pun yang ia miliki, dari harta, waktu, tenaga, hingga jiwa. Ia mampu korbankan untuk mendekatkan dirinya kepada Allah SWT," kata Ustaz Fikri. Rasa takut dan rasa harap, lanjutnya, ibarat dua sayap yang akan menerbangkan manusia menuju kepada amalan-amalan yang dicintai Allah SWT dan menjauhkan dirinya dari perkara-perkara yang dimurkai Allah SWT. Namun, mengaku diri sebagai orang yang mencintai Allah SWT bukanlah suatu keistimewaan karena semua orang yang ada di dunia ini, bahkan orang musyrik sekalipun, mengaku mencintai Allah. Orang-orang beriman ialah orang yang lebih mencintai Allah. "Para ulama menjelaskan maksud lebih mencintai Allah dalam dua pendapat. Pertama, bahwasanya orang-orang beriman lebih mencintai Allah dibandingkan orang-orang yang melakukan kesyirikan," katanya. "Orang beriman hanya memberikan cinta dan peribadatan mereka kepada Allah. Kedua, orang beriman lebih mencintai Allah SWT daripada kecintaan orang musyrik kepada sesembahan mereka," jelasnya. Pada intinya, kata Ustaz Fikri, tanpa dicintai Allah SWT sekalipun cinta yang kita miliki besar, kita tidak akan mendapatkan apa pun dari kecintaan kita tersebut. H-3